Kesepakatan ini diputuskan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (7/10).
"Karena MoU-nya habis Juli 2020, beliau setuju untuk meneruskan kerja sama di NCICD ini," kata Basuki.
Basuki mengatakan proyek NCICD ini sudah berjalan tiga tahun. Selain Belanda, Korea Selatan juga ikut terlibat dalam proyek tersebut. Basuki mengatakan dalam proyek tersebut Belanda bertugas dalam pencarian dana. Sementara Korea Selatan bertugas merancang teknis proyek senilai sekitar Rp500 triliun itu.
Ia menyatakan dalam kerja sama yang sudah dilakukan sekarang ini tanggul laut sepanjang 20 kilometer (km) sudah terbangun. Total tanggul laut di Teluk Jakarta yang perlu dibangun untuk melindungi Jakarta dari tumpahan air laut direncanakan sepanjang 120 km, melintang dari Timur ke Barat.
Basuki menyebut proyek tanggul tersebut penting untuk dilanjutkan.
"Yang urgent dulu karena yang dari tanggul harus 120 km di Pantai Utara (Jakarta) yang urgent banget itu kan, tapi sekarang baru dibangun sekitar 20-an km. Itu dulu yang kita selesaikan," ujarnya.
Selain soal kelanjutan proyek NCICD, kata Basuki, Belanda juga sepakat menjalin kerja sama di bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya, kerja sama bidang SDM ini khususnya bidang vokasi yang terkait dengan infrastruktur.
"Saya juga minta advisor untuk politeknik PU yang dibangun di Semarang. Beliau menyetujui," tuturnya.
[Gambas:Video CNN] (fra/agt)
"lanjut" - Google Berita
October 07, 2019 at 06:45PM
https://ift.tt/2AT2by4
RI-Belanda Sepakat Lanjut Kerja Sama Proyek Tanggul Raksasa - CNN Indonesia
"lanjut" - Google Berita
https://ift.tt/2QdynGZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "RI-Belanda Sepakat Lanjut Kerja Sama Proyek Tanggul Raksasa - CNN Indonesia"
Post a Comment