Search

Wall Street Dibuka Berayun, Pasar Menduga Konflik Tak Lanjut - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menyamping pada perdagangan Rabu (08/01/2020) setelah Iran menembakkan misil ke pangkalan militer AS di Irak yang menampung serdadu AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average tertekan 19 poin (-0,1%) pada pembukaan perdagangan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), tetapi berbalik positif 31 poin (0,1%) ke 28,614,64. Indeks Nasdaq naik 32 poin (0,35%) ke 9.102,53 dan S&P 500 bertambah 10,3 poin (0,3%) ke 3.247,17.

Sentimen investor AS terbantu rilis data ADP dan Moody's Analytics yang mencatatkan slip gaji perusahaan swasta bertambah 202.000 bulan lalu, atau melampaui hasil polling Dow Jones yang mengekspektasikan angka 150.000.

Investor di seluruh dunia mengantisipasi potensi konflik yang membesar antara Iran dan AS setelah AS membunuh Jenderal Iran Qassem Soleimani hingga memicu aksi balasan dari Negeri Para Mollah tersebut.

"Iran meluncurkan selusin lebih rudal balistik ke pangkalan militer AS dan koalisi di Irak. Rudal itu jelas diluncurkan dari Iran, membidik setidaknya dua pangkalan militer berisi personil militer AS dan koalisi di Al-Assad dan Irbil," demikian Pentagon mengonfirmasi serangan tersebut.

Sejauh ini belum ada laporan mengenai korban jiwa. Namun karena serangan tersebut tidak menyasar infrastruktur minyak di kawasan, harga minyak mentah berjangka yang sempat meroket 4% pun surut menjadi hanya 0,4%

"Meski tensi antara AS dan Iran cenderung berlanjut, kami berasumsi tidak ada eskalasi signifikan dan serius karena kedua belah pihak tidak memiliki kepentingan mengejar konflik militer dalam skala lebih luas," tutur Mark Haefele, Global Chief Investment UBS Wealth Management, dalam laporan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.

Data Barclays menunjukkan bahwa indeks S&P 500 mencatatkan rata-rata gain sebesar 3% tiga bulan setelah kedua belah pihak berkonfrontasi, dan meningkat lagi sebesar 5,5% setelah 6 bulan.

Saham emiten di sektor pertahanan seperti Kratos Defense & Security, Northrop Grumman, Lockheed Martin dan Raytheon masing-masing menguat lebih dari 1%. Harga kontrak berjangka emas pengiriman Februari naik 0,2% setelah sempat menyentuh US$ 1.600 per troy ounce.

"Pelaku pasar masih waspada... karena masih belum jelas bagaimana pertentangan antara AS dan Iran bisa memengaruhi pasar finansial," tutur Ken Berman, pendiri Gorilla Trades. "Volatilitas masih cenderung rendah pada hari ini, tapi investor masih cemas."

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags)

Let's block ads! (Why?)



"lanjut" - Google Berita
January 08, 2020 at 10:00PM
https://ift.tt/2s5AqBL

Wall Street Dibuka Berayun, Pasar Menduga Konflik Tak Lanjut - CNBC Indonesia
"lanjut" - Google Berita
https://ift.tt/2QdynGZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Wall Street Dibuka Berayun, Pasar Menduga Konflik Tak Lanjut - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.