Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.Seri acuan yang paling menguat adalah FR0068 yang bertenor 15 tahun dengan penurunan yield 2,6 basis poin (bps) menjadi 7,58%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield Obligasi Negara Acuan 26 Dec'19 |
|||||
Seri |
Jatuh tempo |
Yield 23 Dec'19 (%) |
Yield 26 Dec'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Yield wajar PHEI 23 Dec'19 (%) |
FR0077 |
5 tahun |
6.45 |
6.434 |
-1.60 |
6.4022 |
FR0078 |
10 tahun |
7.148 |
7.132 |
-1.60 |
7.1094 |
FR0068 |
15 tahun |
7.609 |
7.583 |
-2.60 |
7.5766 |
FR0079 |
20 tahun |
7.745 |
7.721 |
-2.40 |
7.6958 |
Sumber: Refinitiv
Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 522 bps, menyempit dari posisi awal pekan ini 524 bps. Yield US Treasury 10 tahun naik 0,5 bps hingga relatif flat pada 1,9%.
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.064,30 triliun SBN, atau 38,49% dari total beredar Rp 2.765 triliun berdasarkan data per 19 Desember.
Artinya, sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat keluar dari pasar SUN senilai Rp 2,4 triliun, dan sejak awal bulan masih defisit Rp 3,5 triliun.
Meskipun demikian, angka kepemilikannya masih positif Rp 171,05 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama.
Dari pasar surat utang negara berkembang dan negara maju sedang mengalami Santa Rally dan mengalami penguatan harga sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang |
|||
Negara |
Yield 23 Dec'19 (%) |
Yield 26 Dec'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) |
6.97 |
6.97 |
0.00 |
China (A+) |
3.188 |
3.149 |
-3.90 |
Jerman (AAA) |
-0.249 |
-0.243 |
0.60 |
Prancis (AA) |
0.075 |
0.063 |
-1.20 |
Inggris Raya (AA) |
0.775 |
0.772 |
-0.30 |
India (BBB-) |
6.572 |
6.582 |
1.00 |
Jepang (A) |
-0.013 |
-0.014 |
-0.10 |
Malaysia (A-) |
3.37 |
3.364 |
-0.60 |
Filipina (BBB) |
4.458 |
4.458 |
0.00 |
Rusia (BBB) |
6.34 |
6.33 |
-1.00 |
Singapura (AAA) |
1.747 |
1.738 |
-0.90 |
Thailand (BBB+) |
1.49 |
1.475 |
-1.50 |
Amerika Serikat (AAA) |
1.903 |
1.908 |
0.50 |
Afrika Selatan (BB+) |
8.24 |
8.225 |
-1.50 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas)
"lanjut" - Google Berita
December 26, 2019 at 02:57PM
https://ift.tt/2ZlUc8q
Santa Claus Rally Bikin Pasar SUN Lanjut Menguat - CNBC Indonesia
"lanjut" - Google Berita
https://ift.tt/2QdynGZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Santa Claus Rally Bikin Pasar SUN Lanjut Menguat - CNBC Indonesia"
Post a Comment