Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) harga saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) naik 3,43% ke level harga Rp 905/saham. Lalu saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) juga naik 3,65% ke level Rp 398/saham.
Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 1,75% ke level harga Rp 1.455/saham. Saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) pun naik 1,47% ke level Rp 13.775/saham dan saham PT Mahkota Group Tbk (MGRO) naik 1,16% ke level Rp 870/saham.
Selama tahun berjalan, harga CPO dunia hingga akhir pekan lalu tercatat sudah mengalami kenaikan hingga 36% untuk kontrak berjangka tiga bulanan. Harga CPO saat ini bertengger pada kisaran RM 2.910/ton.
Tren kenaikan harga CPO ditopang oleh penurunan output (keluaran) yang signifikan terutama dari Malaysia yang pada November hanya tercatat sebanyak 2,22 juta ton, terendah sejak Juli tahun 2018.
"Persediaan minyak sawit Malaysia kemungkinan besar akan turun dikarenakan output yang lebih rendah" tulis Ivy Ng, Regional Head of Plantation Research CIMB Investment Bank dalam sebuah catatan untuk klien, dilansir dari Reuters.
Penurunan output yang dalam ini mampu mengimbangi ekspor minyak sawit Malaysia yang turun 5,2% pada November. Ekspor Malaysia turun menjadi 1,56 juta ton bulan lalu.
Bagaimana pun juga, tingkat konsumsi domestik minyak sawit masih diramal bullish (naik) mengingat Malaysia dan Indonesia akan mempercepat program biodiesel pada tahun depan. Efektif per Januari 2020, Indonesia akan mulai program B30 sementara Malaysia akan menginisiasi program B20.
Program B20 di Malaysia diperkirakan akan membutuhkan 1,3 juta ton minyak sawit dalam setahun. Sementara program B30 di Indonesia membutuhkan kurang lebih 10 juta ton minyak sawit per tahun, mengutip Reuters.
(hps/tas)"lanjut" - Google Berita
December 09, 2019 at 11:32AM
https://ift.tt/2riYNf5
Hore! Saham CPO Masih Lanjut Terbang, Jangan Ketinggalan - CNBC Indonesia
"lanjut" - Google Berita
https://ift.tt/2QdynGZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hore! Saham CPO Masih Lanjut Terbang, Jangan Ketinggalan - CNBC Indonesia"
Post a Comment