Search

Ahok Jadi Komut Pertamina, Dahlan: Jadi Dirut Pun Mampu! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC IndonesiaMantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan kembali mengomentari penunjukan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok alias BTP ke lingkaran BUMN.

"Akhirnya jelas: BTP menjadi Komisaris Utama Pertamina. Bukan direktur utamanya. Bukan juga Dirut PLN atau yang lain," kata Dahlan mengawali tulisannya dikutip dari laman disway.id, Minggu (24/11/2019).

Dia lantas mencoba mengukur kemampuan Ahok. Dia menilai, eks gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta itu mampu menjadi komisaris utama Pertamina.


"Komut tidak seberat dirut. Pekerjaan komut adalah pengawas. Mengawasi direksi. Ia mengawasi. Bukan menjalankan," imbuhnya.

Dahlan menegaskan, yang menjalankan perusahaan adalah direksi. Terkait hal ini, Dahlan bahkan menilai bahwa kapasitas Ahok tidak hanya bisa bekerja pada tataran pengawas, tetapi sebagai pelaksana juga bisa.

"Menjadi dirut pun BTP mampu. Saya tidak pernah meragukan kemampuan BTP," bebernya.

Menariknya, Dahlan juga memberi penjelasan mengenai perbedaan mampu dan Mampu. Keduanya bagi Dahlan itu tidak sama.

"Mampu menarik benang dari tepung adalah mampu. Mampu menarik benang dari tepung tanpa membuat tepungnya terhambur adalah Mampu," tandasnya.

Menteri BUMN Erick Thohir sudah mengumumkan Ahok akan menjadi komisaris utama Pertamina.

"Insya Allah saya rasa sudah putus dari beliau (Presiden Joko Widodo selaku ketua Tim Penilai Akhir). Pak Basuki akan menjadi komisaris utama Pertamina," ujar Erick kepada wartawan ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Lalu, apa yang menjadi alasan Jokowi menunjuk Ahok sebagai komisaris utama Pertamina? Erick pun menjelaskan Pertamina memiliki tugas berat, misalnya mengurangi impor minyak dan gas.

"Bukan berarti anti impor, tapi mengurangi proses-proses dari pada refinery ini sangat berat. Saya perlu team work yang besar, tidak hanya dirut saja, harus bagi tugas semua," katanya.

"Karena itulah kemarin kita mau orang yang pendobrak. Bukan marah-marah. Saya rasa Pak Basuki berbeda, Pak Ahok berbeda. Jadi kita perlu figur pendobrak supaya sesuai target. Toh beliau tuh komisaris utama, kan direksinya yang day to day," lanjut Erick.

Lebih lanjut, bos Mahaka Media itu mengaku dalam waktu dekat akan mengundang direktur utama dan komisaris utama dari 30 BUMN. Inti dari pertemuan adalah Erick menginginkan soliditas di dalam perusahaan pelat merah.


"Saya gak mau ada drama-drama di dalam perusahaan. Komut menjelekan dirut, dirut menjelekkan komut. Saya gak mau. Kita rapat bersama. Kalau ada perbedaan, ayo kita duduk karena tidak mungkin direksi berjalan tanpa dukungan komisaris. Komisaris bukan direksi," kata Erick.

Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga mengatakan, Erick mengusulkan Ahok menjadi komut Pertamina karena Ahok punya pengalaman yang baik dalam bidang pengawasan. Arya mengatakan, pemilihan Ahok sebagai anggota dewan komisaris sejalan dengan rencana Kementerian BUMN untuk memperkuat pengawasan.

"Nanti komisaris perannya sangat besar. Pak Ahok akan jadi ketua kelas komisaris Pertamina," ujarnya di kantor Kementerian BUMN, Jumat (22/11/2019). "Pengawasan, distribusi, efisiensi dan kilang juga penting. Ada harapan kita bikin kilang Indonesia." lanjut Arya.

[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq)

Let's block ads! (Why?)



"lanjut" - Google Berita
November 24, 2019 at 06:30PM
https://ift.tt/2XFOnBX

Ahok Jadi Komut Pertamina, Dahlan: Jadi Dirut Pun Mampu! - CNBC Indonesia
"lanjut" - Google Berita
https://ift.tt/2QdynGZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ahok Jadi Komut Pertamina, Dahlan: Jadi Dirut Pun Mampu! - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.