Wakil Kepala SD Al Manar Suheri mengatakan, setelah kejadian itu pihaknya langsung mengambil sampel permen ke laboratorium. Saat ini proses uji coba masih berlangsung.
"Kita masih belum berani menyimpulkan karena dari pihak lab belum keluar. Jadi, saya belum berani menyimpulkan kalau (keracunan) dari makan (permen) ini. Kalau hasil lab-nya keluar dan ada zat berbahaya berarti kemarin memang ada yang salah dengan ini," kata Suheri kepada detikcom, Jumat (27/9/2019).
"Kemarin lusa sudah dibawa oleh pihak Puskesmas Benowo dan ini sedang proses," Suheri menambahkan.
Menurut Suheri, permen tersebut memang sebelumnya dijual oleh pedagang makanan di lingkungan sekolahnya. Baik di TK maupun SD ada pedagang yang menjual.
Meski begitu, yang keracunan hanya siswa SD saja. Sedangkan dari siswa TK tidak ada. Dari temuan inilah kemudian pihak sekolah belum berani menyimpulkan apakah permen tersebut memang mengandung zat berbahaya atau memang sebelumnya mengalami sakit.
"Permen ini ada dijual di SD, di TK. Tapi anehnya yang keracunan hanya anak-anak SD. Nah, ini yang kita belum berani menyimpulkan barangkali satunya ada efeknya satunya nggak. Dikhawatirkan anak yang keracunan ini kan sakit sebelumnya. Tapi kalau sakitnya bersamaan kan aneh. Makanya kita belum berani menyimpulkan," terang pria yang disapa Heri itu.
Untuk tindaklanjut, tutur Heri, sebagai langkah antisipasi, sekolah saat ini telah melarang para pedagang menjual berbagai makanan yang ada iming-iming mainan untuk anak atau berbagai snack. Sedangkan untuk uji laboratorium, pihaknya juga telah mengirim sampel permen ke puskemas yang saat ini tengah diproses oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.
"Setelah kejadian kemarin, penanganan pertama menghadirkan puskesmas, dari sekolah juga telah menyediakan sampel permen. Dan tindakan selanjutnya melarang segala jenis makanan yang membuat menarik anak seperti ada mainan. Jadi makanan yang dijual makanan yang dikonsumsi pokok saja. Untuk yang lain seperti snack kita larang saat ini," tutur Heri.
"Setelah itu pun kalau ada anak yag masib sakit kita langsung antarkan. Karena kita dari sekolah juga ikut mengantarkan dan bertanggungjawab karena kejadiannya di sekolahannya. Dan kita akan mengawal sampai sembuh," pungkasnya.
Simak juga video "Keracunan Massal di Sukabumi, 2 Orang Tewas":
(iwd/iwd)
"lanjut" - Google Berita
September 27, 2019 at 04:23PM
https://ift.tt/2n7NjIK
15 Siswa SD Al Manar Keracunan Permen, Ini Tindak Lanjut Sekolah - Detiknews
"lanjut" - Google Berita
https://ift.tt/2QdynGZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "15 Siswa SD Al Manar Keracunan Permen, Ini Tindak Lanjut Sekolah - Detiknews"
Post a Comment