(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu terus terguncang oleh merebaknya wabah virus corona dari Wuhan, China. Berita resmi terakhirnya sudah 259 orang yang meninggal dan 11,800 orang terinfeksi di China dan menyebar ke sedikitnya 22 negara. Terpantau bursa saham global melemah, baik di Asia, Wall Street, maupun Indonesia yang terseret dengan sentimen regional. Sementara itu, permintaan safe haven assets terus meningkat, diantaranya penguatan tajam yen Jepang dan spot emas dunia.
Minggu berikutnya, isyu wabah penyakit virus corona ini nampaknya masih akan mendominasi pergerakan pasar. Lalu, bagaimana prakiraan dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Market Review and Outlook, 3-7 February 2020.
Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau melemah tajam searah bursa saham regional yang memerah karena wabah virus corona, membuat indeks tembus ke bawah area konsolidasinya. Sementara itu, bursa kawasan Asia kompak melemah di antara ketakutan pasar dengan bertambahnya korban jiwa coronavirus dari Wuhan China, sampai 259 orang meninggal dan 11,800 terinfeksi. Secara mingguan IHSG ditutup melemah tajam 4.87% ke level 5,940.048. Untuk minggu berikutnya (3-7 Februari 2020), IHSG kemungkinan akan rebound karena sudah di oversold dalam masih kecuali isyu virus makin menggila, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di 6152 dan kemudian 6265, sedangkan support level di posisi 5937 dan kemudian 5918.
Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu terpantau terkoreksi sepanjang pekan paska rally 8 minggu ke level 23 bulan tertingginya, di tengah wabah virus yang membuat dana ke luar ke asset safe haven, sementara dollar global fluktuatif, sehingga rupiah secara mingguan melemah 0.61% ke level Rp 13,655. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan bergerak agak terbatas, dengan peluang penguatan rupiah di awal pekan, dalam range antara resistance di level Rp13,730 dan Rp13,743, sementara support di level Rp13,573 dan Rp13,493.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
- Dari kawasan Amerika: berupa rilis data ISM Manufacturing PMI pada Senin malam; disambung dengan rilis ADP Non-Farm Employment Change dan ISM Non-Manufacturing PMI pada Rabu malam; berikutnya data Non-Farm Employment Change dan Unemployment Rate pada Jumat malam.
- Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Final Manufacturing PMI Inggris pada Senin sore; diikuti dengan rilis pidato ECB President Lagarde pada Rabu dan Kamis sore.
- Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data Caixin Manufacturing PMI China pada Senin pagi; diteruskan dengan rilis RBA (Australia) Cash Rate pada Selasa pagi yang diperkirakan bertahan di level 0.75%
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar fluktuatif, sempat menguat lalu tergelincir oleh penguatan mata uang safe haven dan pound sterling setelah Brexit resmi berlaku, dimana indeks dolar AS secara mingguan berakhir terpeleset di akhir minggu ke 97.36. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau menguat ke 1.1093. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1174 dan kemudian 1.1208, sementara support pada 1.0992 dan 1.0981.
Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.3206 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3285 dan kemudian 1.3515, sedangkan support pada 1.2975 dan 1.2905. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah ke level 108.39. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 109.28 dan 110.29, serta support pada 107.64 serta level 107.03. Sementara itu, Aussie dollar terpantau melemah tajam ke level 0.6688. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.6778 dan 0.6934, sementara support level di 0.6671 dan 0.6527.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah dalam kekhawatiran pasar atas wabah coronavirus dari China. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir melemah ke level 23,205. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 23910 dan 24115, sementara support pada level 22892 dan lalu 22726. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah tajam ke level 26,312. Minggu ini akan berada antara level resistance di 27333 dan 28492, sementara support di 25995 dan 25552.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau tergerus lagi oleh ketakutan dengan bertambah pesatnya korban jiwa dan yang terinfeksi wabah coronavirus. Indeks Dow Jones secara mingguan melemah ke level 28,251.47, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 28942 dan 29373, sementara support di level 28028 dan 27804. Index S&P 500 minggu lalu melemah ke level 3,225.52, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 3293 dan 3338, sementara support pada level 3212 dan 3191.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat kembali dengan naiknya permintaan safe haven asset oleh kekhawatiran pelambatan ekonomi karena epidemi virus corona, sehingga harga emas spot menguat 0,73% ke level $1,589.01 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1598 dan berikut $1611, serta support pada $1536 dan $1510.
Banyak isyu ekonomi dan non ekonomi yang mewarnai pergerakan pasar dewasa ini. Termasuk di antaranya prakiraan pemangkasan bunga bank sentral global di tahun ini, apakah itu dari Amerika, Eropa, Inggris, China, Indonesia; ataupun juga masalah epidemi wabah virus yang juga dapat memperlambat ekonomi global. Kebijakan apa yang mungkin akan diambil bisa menjadi suatu permainan spekulasi pasar yang membuat harga instrumen investasi bergejolak, dan di sisi lain menimbulkan kebingungan bagi banyak pelaku investasi awam. Apakah Anda termasuk yang ikut bingung dengan apa yang terjadi di pasar? Supaya menjadi lebih jelas disarankan simak saja terus di vibiznews.com. Kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting
Editor: Asido
"lanjut" - Google Berita
February 01, 2020 at 04:02PM
https://ift.tt/2GFJeSy
Pasar Lanjut Terguncang Virus Corona – Market Outlook, 3-7 February 2020 - Vibiznews
"lanjut" - Google Berita
https://ift.tt/2QdynGZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasar Lanjut Terguncang Virus Corona – Market Outlook, 3-7 February 2020 - Vibiznews"
Post a Comment